Sabtu, 04 Juni 2011

Analisis Media Harian Lokal di Riau; Terbit Per 1 Juni 2011 Terkait Terbakarnya Eskavator dan Camp RAPP


 
Oleh Forum Pers Mahasiswa Riau

Forum Pers Mahasiswa (Fopersma) Riau adalah wadah ‘bercengkrama’ Lemabaga Pers Mahasiswa (LPM). Hari ini tercatat, enam anggota Fopersma Riau; LPM Visi Unilak, LPM Aklamasi UIR, LPM Bahana Mahasiswa UR, LPM Tekad Jurusan Komunikasi UR, LPM Gagasan UIN Suska, LPM Aksara UMRI.

Menarik melihat permberitaan tujuh harian lokal Riau; terbit 1 Juni 2011; soal desas desus, siapa pelaku pembakaran dua eskavator dan camp RAPP di Desa Tanjung Padang, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Melihat berita yang muncul dari tujuh terbitan harian lokal Riau, Fopersma mencatat beberapa poin, yang kami anggap bias.

Pertama, soal kronologis hingga terjadi kebakaran. Ada media menyebut terbakarnya dua unit eskavator dan camp RAPP tepat setelah aksi massa STR, dan ada media menyebut kejadian itu setelah aksi bubar. Ada yang mengatakan pelaku pembakaran STR dan SEGERA, ada juga yang katakan orang tak dikenal. Ini bias pertama.

Kedua, soal jumlah massa aksi. Ini juga simpang siur dalam pemberitaan. Ada katakan 200 orang, ada 600 orang, ada 1.500 orang. Ini bias kedua.

Menurut konferensi pers STR, 1 Juni 2011, mereka katakan terbakarnya dua eskavator dan camp RAPP diluar agenda aksi. Artinya tidak ada sangkut paut kejadian itu dengan STR. Hadir saat konferensi Desry, Sekjen STR, dan Terry Hendra C, Ketua Umum STR.

Analisis
Munculnya desas-desus dalam pemberitaan media, akibat disiplin verifikasi tak dijalankan. Dalam buku Bill Kovach dan Tim Rosentiel berjudul Sembilan Elemen Jurnalisme, disiplin verifikasi adalah poin ketiga. Elemen ini penting dilaksanakan untuk menyaring informasi bersifat desas-desus, opini, dan propaganda. Dan selanjutnya tidak menjadikan berita itu sebagai jurnalisme omongan.

Sebaiknya bias pertama dan kedua tidak terjadi. Asalkan si wartawan mau memverifikasi semua informasi yang muncul. Misal, soal desas-desus siapa pelaku pembakaran. Wartawan seyogyanya menggunakan disiplin menentukan narasumber. Ada narasumber lingkara pertama; pelaku. Kedua; saksi. Ketiga; dokumen.

Dalam kasus ini, sebaiknya pelaku dikejar lebih dulu. Jika pelaku sulit didapat, saksi—lingkaran narasumber kedua—tentu dikonfirmasi dahulu. Baru dokumen; bisa dari kepolisian. Tentu ini mengharuskan wartawan turun ke tempat kejadian.

Ada lagi soal metoda cover both side. Dari tujuh harian, ada beberapa harian yang tak disiplin pada metoda ini. Misal pada terbitan harian Pekanbaru MX, Metro Riau dan Haluan Riau. Sebaiknya dalam kasus ini, tidak langsung menjustifikasi, ataupun mengindikasikan pihak STR, ada juga yang katakan SEGERA yang lakukan pembakaran tanpa memverifikasi kepada STR dan SEGERA. Ini tentu akan menjadi riskan.

Mengacu pada Sembilan Elemen Jurnalisme dalam buku Andreas Harsono berjudul ‘A9ama’ Saya Adalah Jurnalisme, loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada masyarakat. Ini elemen kedua dalam jurnalisme. Fopersma kembali menilai, terjadi bias loyalitas dalam tujuh media ini, bahkan beberapa media terkesan berpihak kepada perusahaan. Miris sekali.

Memahami elemen kedua ini, perlu kita ketahui dulu kondisi warga Pulau Padang hari ini. Sebaiknya muculkan pertanyaan, bagaimana kondisi warga di Pulau Padang hari ini. Apa yang yang dibutuhkan mereka. Menurut Fopersma, warga butuh kepastian, siapa pelaku pembakaran itu. Sebaiknya media menyuguhkan informasi ini secara benar, bukan desas desus, opini, atau propaganda. Di sinilah seyogyanya praktisi jurnalisme bekerja.

Kebenaran, masih dalam Sembilan Elemen Jurnalisme, bersifat fungsional. Bukan versi A, B dan versi C. Untuk mendapatkan kebenaran semacam ini, tentu harus disiplin pada metoda; intisari jurnalisme adalah disiplin verifikasi.


Identifikasi

1. Riau Pos
Judul: Camp RAPP Dibakar Massa
Narasumber:
-Eko Kepala Security RAPP
-Surya, Anggota Security RAPP
-AKP Yudi Fahmi, Kasat Intel
-AKBP Ahmad Kartiko, Kapolres Bengkalis
-Salomo Sitohang, Asisten Manajer RAPP
-Ridwan, Ketua STR, ditelpon tapi tak dijawab
-Sutarno, Sekretaris STR
-Rubi Handoko, Ketua Komisi II DPRD Meranti
Catatan: bahasa anarkis, massa 200 orang, pemberitaan mengarah ke STR karena demo STR sore harinya.

2. Berita Terkini
Judul: Dua Alat Berat RAPP Dibakar
Narasumber:
-AKP Syawaluddin Pane, Kapolsek Merbau
- Riduan, STR
Catatan: mengarah ke STR karena demo, sudah cover both site, massa 1000-an

3. Pekanbaru MX
Judul: Saksi Pembakaran Eskavator Diperiksa
Narasumber:
-AKBP Ahmad Kartiko, Kapolres Bengkalis
-AKP Syawaludin Pane, Kapolsek Merbau
Catatan: bahasa anarkis, tidak ada wawancara STR, menuduh STR pelaku pembakaran, tuduhan: kondisi eskavator milik RAPP yang dibakar masaa STR dan SEGERA di Pulau Padang mendapat peninjauan dari anggota komisi dua DPRD (teks foto), 600 massa

4. Metro Riau
Judul: Dua Eskavator dan Dua Camp RAPP Dibakar Massa
Narasumber:
-AKP Syawaludin Pane, Kapolres Merbau
-Salomo Sitohang, Asisten Manajer RAPP
-Rubi Handoko, Ketua Komisi II DPRD Meranti
-Firdaus, Fauzi Hasan, Suryana; Anggota DPRD
-Herman, Ketua Komisi I DPRD Meranti
-M. Fuad, Kepala BIdang Kehutanan Dinas Kehutanan Meranti
Catatan: anarkis, opini: …namun ratusan massa yang bergerak menuju Sungai Hiu desa tanjung padang dengan menggunakan lima kapal motor (Pompong) berusaha menduduki lahan yang akan dijadikan area kawasan produksi HTI PT. RAPP
Catatan: muncul pertanyaan, kalimat …pada pukul 17.00 WIB massa yang kecewa membubarkan diri setelah membakar sisa kayu-kayu, selanjutnya menaiki kapal pompong.

5. Tribune Pekanbaru
Judul: Bentangkan Baliho Komnas HAM
Narasumber:
-M Riduan, Ketua STR Meranti
-Sutarno, Koordinator Aksi STR
-Rusmadiyah, Greenpeace

6. Koran Riau
Judul: Alat Berat dan Camp RAPP Dibakar
Narasumber:
-AKP Syawaludin Pane, Kapolsek Merbau
-Riduan, Ketua DPD STR Meranti
Catatan: Pemberitaan mengarah kepada adanya aksi sebelum peristiwa pembakaran, tidak memverifikasi saksi yang katanya melihat lima orang keluar dari hutan sekitar TKP
Sub Judul: Wabup: Stop Operasional RAPP
Narasumber:
-Masrul Kasmy, Wabup Meranti
Catatan: hanya satu narasumber, bahasa anarkis

7. Haluan Riau
Judul:Eskavator dan Camp RAPP Dibakar
Sub Judul: Pelaku diduga massa STR
Narasumber:
-Abu Sopian, Kades Tanjung Padang
-Rubi Handoko, Ketua Komisi II DPRD Meranti
-AKP Syawaludin Pane, Kapolsek Merbau
-Salomo Sitohang, Asisten Manajer Humas RAPP
Catatan: tidak ada wawancara pihak STR, kalimat yang muncul; pengrusakan dan kekerasan. Masa 600 orang, sekitar 200 orang kembali lagi ke Sungai Hiu, KABARNYA terjadi perdebatan soal pembakaran eskavator dan ada yang setuju dan tidak setuju.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar